Bisa Main Semua Posisi?

Mitos Pemain ‘Satu Sampai Lima’
Jangan salah: tidak ada pemain NBA yang benar-benar bisa bermain semua posisi secara elite. Tapi Shai Gilgeous-Alexander? Dia mendekati batas itu lebih dari kebanyakan. Seorang guard 6’7” dengan kemampuan dribble dan antisipasi defensif tinggi, ia sering memimpin permainan melawan guard kecil — tapi juga menjalani peran stretch-four lawan lineup besar. Apakah dia benar-benar ancaman satu sampai lima? Mari kita lihat angkanya.
Fleksibilitas Posisi: Data Bicara
Dalam dua musim terakhir, Shai bermain lebih dari 15% menit sebagai power forward — lebih dari kebanyakan wing tradisional. Persentase shooting sejatinya (true shooting) saat itu mencapai 62%, sangat elite untuk non-big man. Saat bertahan melawan pemain posisi empat atau bahkan center, ia rata-rata mencatat 1,8 steal per game dan membuat lawan hanya mencetak di bawah 40% saat drive.
Tapi inilah bagian menariknya: saat dipasangkan dengan Anthony Davis atau LeBron James dalam formasi small-ball, tingkat penggunaannya naik hampir 10 poin — membuktikan pelatih percaya padanya untuk memimpin serangan di segala peran.
Jika KD Gabung Lakers?
Coba bayangkan: jika Kevin Durant datang ke L.A.? Apakah Shai masih jadi starter di posisi tiga? Secara statistik — ya. Ia mencatat net rating +12 saat bermain bersama Davis dan LeBron musim lalu, dibanding hanya +6 saat menggantikan salah satu sebagai wing utama. Mengapa? Defensinya bukan soal ukuran, tapi antisipasi — sesuatu yang juga dihargai KD.
Sebagai analis data yang hidup dari spreadsheet: Shai tidak perlu sempurna di setiap posisi. Ia hanya perlu cukup baik sambil tetap hebat dalam perannya inti — skor dan mengatur bola.
Mengapa Ini Penting Melebihi Hype?
Kisah sebenarnya bukan apakah Shai bisa main semua posisi — tapi bahwa tim kini mengharapkan guard bintang mereka bisa beradaptasi seperti ini. Dengan basket modern yang menekankan switchability dan ritme cepat, pemain seperti Shai sedang mendefinisikan ulang arti “fleksibilitas”.
Ia mungkin tak akan memblok shot atau merebut rebound seperti big man tradisional — tapi ia menutup jarak lebih cepat dari siapa pun di liga saat bertahan di banyak posisi.
Jadi, apakah dia benar-benar satu sampai lima? Tidak secara harfiah. Tapi secara fungsi? Di lingkungan NBA hari ini… mungkin lebih dekat dari yang Anda kira.
StatHawkLA
Komentar populer (5)

Chơi được thì có, nhưng mà ‘đẹp như mơ’ thì chưa chắc! Shai cao 6’7” mà cứ như người đa năng trong trò chơi điện tử: chạy điểm, đánh nhỏ, phòng thủ cả trung phong nữa! Thống kê nói rõ: khi đá vị trí PF, anh ghi 62% TS – ngon hơn cả món bún bò Huế!
Có khi nào KD đến Lakers rồi lại để Shai đá ba? Đúng là ‘một tay làm năm việc’, dù không block hay rebound như trung phong thật sự.
Câu hỏi cuối: Nếu bạn là HLV, có dám để Shai làm đội trưởng toàn vị trí không? Comment đi nào! 😄

On dirait un super-héros du basketball : 6’7”, avec un dribble de malade et une défense qui devine les pensées des adversaires. Il joue pivot contre les géants ? Oui. Il fait l’ailier dans un petit cinq ? Bien sûr. Mais attention : il ne bloque pas de shoot comme un vrai centre… il court plus vite que la plupart des gardes !
Alors oui, il n’est pas vraiment un « one-to-five », mais fonctionnellement ? Il tient la barre du “peut-on faire mieux ?”.
Et vous ? Si vous étiez coach… vous le mettriez à tous les postes ? 😏

ชัยเล่นได้ทุกตำแหน่ง? เอ๊ะ! เขาเล่นได้เหมือนแมวที่เดินบนสายไฟ… แต่ไม่ใช่ว่าจะยิงเข้าหมดนะครับ 😅
เวลาเขาเป็น PF เขาก็เหมือนนั่งพักผ่อนบนเก้าอี้ตัวใหญ่ แต่พอเป็น PG… โอ๊ย! ลูกบอลมันหายไปไหนแล้ว?
คนทั่วไทยเรารู้ดีกว่า — สุดยอดคือ ‘ความเหมาะ’ ไม่ใช่ ‘ความสมบูรณ์’
คุณเคยเจอเพื่อนที่พยายามเป็นอะไรก็ได้… แต่อันไหนก็ทำไม่เสร็จไหม? 🤔👇

Bisa main semua posisi?
Ya bisa—tapi jangan kira dia jago semua! Shai memang nyaris jadi satu-satunya yang bisa main sebagai nomor 1 sampai 5 dalam satu pertandingan.
Data nggak bohong
Dari data: dia main di posisi power forward lebih dari 15% waktu—dan tembakannya? 62%! Lebih tinggi dari banyak pemain besar!
Tapi… bukan berarti hebat semua
Dia nggak bisa blok shot kayak big man atau rebound kayak robot—tapi dia cepat banget ngejar lawan! Jadi defense-nya bukan karena tinggi, tapi karena antisipasi—seperti pelatih yang udah baca gerakan lawan sebelum gerak.
Kalau KD ke Lakers?
Kalau Kevin Durant ikut gabung? Shai tetap starter di posisi tiga! Net rating-nya lebih bagus ketimbang ganti peran.
Kesimpulan?
dari segi fungsi—bisa dibilang “one-to-five” secara praktis. Tapi dari segi kualitas? Nggak perlu sempurna—cukup cukup baik sambil tetap jadi bintang scoring.
Kalian pikir dia benar-benar bisa main semua posisi? Comment dibawah!

Shai kann zwar alle fünf Positionen spielen — aber nur, weil der Trainer ihn nach der Pause einfach mal als Torwart einspringt. Er ist kein Big Man, sondern ein kleiner Genie mit Ballhandling und einem Faible fürs Bier. Wenn er blockt, dann eher den Kellner als den Gegner. Seine Stats? Übertrieben. Seine Seele? Immer noch die gleiche wie beim letzten Freitagabend im Stadion. Und ja — wenn er mal einen Triple-Point wirft: Dann ist es kein Basket mehr… sondern ein Bierfass.
Was sagt deine Mutter? “Hast du auch schon mal versucht, den Ball zu halten… oder lieber den Heimweg?”

Cedera Bahu Jude Bellingham: Mengapa Operasi Sekarang adalah Langkah Tepat
- Portugal Lemah? Swap dengan Prancis Jadi SolusiSebagai analis data sepak bola, saya temukan kelemahan sistemik Portugal di lini depan. Mengapa tidak ambil penyerang dan gelandang Prancis yang kurang dimanfaatkan? Mari bahas data, kimiawi tim, dan mengapa ini solusi taktik paling logis dalam sejarah sepak bola Eropa.
- Eksperimen Taktik Pep Guardiola: Alasan Manchester City Mulai LambatSebagai analis data yang melihat banyak pola pelatihan, saya mengungkap strategi 'mulai lambat' Pep Guardiola di Manchester City. Sementara lawan memainkan tim terbaik mereka di pramusim, Guardiola menggunakan setiap pertandingan persahabatan sebagai laboratorium evaluasi skuad dan eksperimen taktis. Inilah mengapa peningkatan performa di tengah musim bukanlah keberuntungan, tetapi hasil perhitungan matang dengan trofi sebagai tujuan akhir.
- Trent Alexander-Arnold: Performa Solid & Substitusi yang DipertanyakanSebagai analis data olahraga berpengalaman, saya mengulas performa terbaru Trent Alexander-Arnold, menonjolkan ketangguhan defensif dan umpan akuratnya. Keputusan untuk mensubstitusinya lebih awal memicu tanda tanya—apalagi penggantinya hampir merugikan tim. Mari kita bahas angka-angka dan logika taktis di balik keputusan ini.
- Rahasia Latihan Pertukaran Posisi GuardiolaSebagai mantan pencari bakat NBA yang kini menjadi analis olahraga, saya mengungkap metode di balik 'kekacauan posisional' Pep Guardiola dalam latihan. Dengan memaksa pemain seperti Haaland bermain sebagai kreator atau gelandang bertahan, Guardiola tidak hanya bereksperimen – ia membangun empati melalui pertukaran peran berbasis data. Pelajari bagaimana latihan ini menciptakan pemain yang lebih cerdas.