Proyeksi Musim Victor Wembanyama 2024-25: Bisakah Sang Fenomena Mencapai 27+ PPG dan Gelar DPOY?

Kalkulasi Wembanyama: Menganalisis Potensi Historis
Ketika editor saya meminta proyeksi Victor Wembanyama untuk 2024-25, reaksi pertama saya adalah tertawa – sampai saya melihat statistik per-36 menit tahun rookie-nya (22,3 ppg, 10,7 rpg, 3,5 bpg). Lalu muncul keringat dingin. Ini bukan kurva perkembangan normal; ini evolusi basket yang dipercepat.
Prediksi Statistik:
- 27,1 PPG: Skor pasca All-Star (23,2) ditambah perkembangan alami dan peningkatan penggunaan
- 10,3 RPG: Sudah rata-rata 10,7 per-36 sebagai rookie
- 3,8 BPG: Memimpin NBA dalam blok meski dibatasi menit
- Kasus DPOY: Akan menjadi pemenang termuda (20 tahun)
Implikasi Playoff: Kebangkitan Spurs
Angka ajaibnya? 44 kemenangan. Itu proyeksi saya untuk San Antonio meraih peringkat 6 di Barat yang kompetitif. Ingat bagaimana Chet Holmgren mengubah OKC? Bayangkan itu dengan penguasaan sistem Popovich dan pematangan fisik Wemby.
Faktor Kunci:
- Peningkatan spacing (proyeksi top-10 3PT%)
- Perkembangan guard tahun kedua (Sochan/Branham)
- Manajemen kesehatan (tidak ada lagi pembatasan menit)
Ujian Denver
Seri babak pertama melawan juara bertahan Denver akan menampilkan dominasi dua arah Wemby:
“Bayangkan ini: Jokic mendorong ‘alien’ setinggi 7’4” kita hanya untuk dihadang oleh seseorang dengan rentang sayap 8 kaki. Lalu lihat Wemby berlari transisi untuk tembakan tiga angka melawan Aaron Gordon.”
Momen seperti ini bisa mendefinisikan ulang basket playoff – jika pendukung Spurs bisa menghindari turnover melawan pertahanan tekanan Denver.
Konteks Historis
Metrik | Rookie | Proyeksi Tahun Kedua |
---|---|---|
PPG | 21.4 | 27.1 |
RPG | 10.6 | 10.3 |
BPG | 3.6 | 3.8 |
TS% | .564 | .588 |
Pemain terakhir dengan angka ini? Tidak pernah ada.
LionessFC
Komentar populer (1)

Cedera Bahu Jude Bellingham: Mengapa Operasi Sekarang adalah Langkah Tepat
- Portugal Lemah? Swap dengan Prancis Jadi SolusiSebagai analis data sepak bola, saya temukan kelemahan sistemik Portugal di lini depan. Mengapa tidak ambil penyerang dan gelandang Prancis yang kurang dimanfaatkan? Mari bahas data, kimiawi tim, dan mengapa ini solusi taktik paling logis dalam sejarah sepak bola Eropa.
- Eksperimen Taktik Pep Guardiola: Alasan Manchester City Mulai LambatSebagai analis data yang melihat banyak pola pelatihan, saya mengungkap strategi 'mulai lambat' Pep Guardiola di Manchester City. Sementara lawan memainkan tim terbaik mereka di pramusim, Guardiola menggunakan setiap pertandingan persahabatan sebagai laboratorium evaluasi skuad dan eksperimen taktis. Inilah mengapa peningkatan performa di tengah musim bukanlah keberuntungan, tetapi hasil perhitungan matang dengan trofi sebagai tujuan akhir.
- Trent Alexander-Arnold: Performa Solid & Substitusi yang DipertanyakanSebagai analis data olahraga berpengalaman, saya mengulas performa terbaru Trent Alexander-Arnold, menonjolkan ketangguhan defensif dan umpan akuratnya. Keputusan untuk mensubstitusinya lebih awal memicu tanda tanya—apalagi penggantinya hampir merugikan tim. Mari kita bahas angka-angka dan logika taktis di balik keputusan ini.
- Rahasia Latihan Pertukaran Posisi GuardiolaSebagai mantan pencari bakat NBA yang kini menjadi analis olahraga, saya mengungkap metode di balik 'kekacauan posisional' Pep Guardiola dalam latihan. Dengan memaksa pemain seperti Haaland bermain sebagai kreator atau gelandang bertahan, Guardiola tidak hanya bereksperimen – ia membangun empati melalui pertukaran peran berbasis data. Pelajari bagaimana latihan ini menciptakan pemain yang lebih cerdas.